Jumat, 22 Januari 2010

Nyanyian Prajurit

Saat kau bisa berperang, maka kau harus berperang
Saat kau tidak bisa berperang, maka kau bisa bertahan
Saat kau tidak bisa bertahan, maka kau bisa mundur
Saat kau tidak bisa mundur, maka kau bisa menyerah
Saat kau tidak bisa menyerah, maka kau bisa MATI
Dan itulah akhirnya...

Minggu, 17 Januari 2010

MENGAPA PUJA CINTA…?

Mengapa hati tertunduk
Dihadapan misteri sebuah rasa
Terbuai antara hitam dan putih janji cinta

Haruskah hati memuja cinta
Menyanjung kekasih karena cinta
Menghambakan kesetiaan untuk cinta
Mempercayakan bahagia hidup pada cinta

Haruskah semua berserah pada cinta
Lalu apa yang tersisa untuk kita……?
Begitu muliakah cinta
Hingga ia mendapat tempat yang agung dihati pemujanya

Lalu apa yang dapat cinta lakukan….
Saat hati terluka karenanya…?
Masihkah kita memuja cinta…?
Saat bahagia hidup terkoyak olehnya…
Saat kesetiaan terkhianati…
Saat kekasih pergi dan tak pernah kembali
Saat semua rasa tersapu air mata

Inikah keagungan yang dipuja
para pencinta…?
Kasihan…
Sungguh kasihan…

Mengapa mereka tak menyadari
Bahwa yang mereka puja tak pantas untuk dieluh-eluhkan
Karena cinta juga menyelip duri
Menusuk dan melukai hati
Karena cinta juga tak lepas dari egoisme
Tingglkan hati bersama perih
Demi cinta lain yang tak pernah dikehendaki
Ya….cinta memang tak selalu indah

Kamis, 14 Januari 2010

Tahun Baru....

Hm.. Tahun baru....

Kebanyakan orang menyambut tahun baru dengan rasa senang, apa lagi saat menunggu detik-detik  pergantian tahun, mereka menunggunya dengan antusias, berkumpul di satu tempat, meniup terompet, menyalakan mercun, kembang api dan segala petasan yang memekakan telinga.

Satu hari, saat pergantian tahun yang aku sendiri tak ingat itu pergantian tahun berapa, akupun berada di antara kerumunan orang-orang yang merayakan pergantian tahun di jalan-jalan kota yang sesak. Huh...sama sekali tak menyenangkan bagiku, begitu sesak, aku tak melihat apa-apa selain kepala-kepala manusia yang berjejal. Aku tak merasakan kenikmatan apapun selain kemacetan yang luar biasa, riuh terompet yang menyumbat gendang telingaku, dan akh tak tau...yang kurasakan saat itu sungguh aku menyesal keluar rumah di tengah malam riuh hanya untuk sebuah kesia-siaan. Aku tak pernah mengatakan itu adalah perayaan tahun baru prtama dan terakhirku tapi kalau bisa memilih, aku tak akan melewati tahun baru seperti itu lagi. Lebih baik kulewati dengan sebuah perenungan dan do'a...

Satu hari aku juga pernah melewatkan pergantian tahun baru seorang diri, di rumah, sambil menulis sebuah cerita...cerita singkat tentang selurung rahasia damai yang terhampar di sepanjang laut bumi. Menurutku melewati tahun baru dengan cara itu lebih baik..

Dan tahun ini, aku tak merayakannya sama sekali...aku memilih tidur lebih awal dan sama sekali tak terbangun oleh riuh rendah suara bising di sekitarku

Tapi...jika boleh jujur, aku tak pernah begitu senang dengan pergantian tahun. Karena tak lama setelah pergantian tahun, hari - hari dari kelender tahun akan bergulir menunjuk satu angka terakhir di bulan Januari, angka dimana aku menjadi salah satu manusia beruntung yang di tunjuk Allah untuk menghirup udara segar dan menikmati dunia maya setelah sembilan bulan lamanya ku tak mampu berbuat banyak dalam rahim ibuku. Ya...aku tak pernah suka bila hari kelahiranku tiba...bukan berarti aku tak bersyukur telah diberi umur panjang tuk mampu menghirup hawa segar dunia dan segala fata morgananya, Aku bersyukur Tuhan....tapi sekaligus takut.  Takut karena jatah umur yang diberikan padaku bergerak pasti menuju ajal yang tak seorangpun tau kapan itu terjadi. Sungguh...ini menjadi ketakutan tersendiri bagiku, sementara ku merasa bekal yang kukumpul selama bertahun-tahun hidup di dunia belum juga cukup tuk ku sodorkan dan belum pasti bisa menolongku tuk berjalan menuju surga

Karena itu aku tak begitu senang akan tahun baru, sebaliknya...ada ketakutan tersendiri, ketakutan yang kutemukan beberapa tahun terakhir ini. 

Aku telah berusaha keras untuk membuat tiap tahun dalam hidupku bisa lebih bermakna , lebih baik, lebih solehah, namun godaan dunia selalu merusak rencana dan mengacaukan niat yang telah kususun rapi. Tuhan Ampuni dosaku, beri aku hidayah-Mu, jadikan aku sebagai orang - orang yang Kau sayang di akhirat kelak, betapa ku ingin menerima buku harian amalku selama di dunia dengan tangan kananku saat Kau membagikannya di akhirat kelak.

Amin...ya Rabbal alamin....