Selasa, 23 Maret 2010

Surat Wanita Kepada Pria

Bagimu mungkin kami hanya makhluk lemah yang hanya bisa menangis
Tapi itulah senjata kami untuk menaklukkan hatimu
Dan di saat hati kami sedang hancur...
Kami hanya meminta pundakmu untuk bersandar dan telingamu untuk
mendengarkan keluhan kami
Karena dengan itu kami merasa kalau kami dicinta

Ketika suatu hari nanti kami membuatmu kesal dengan semua omelan kami...
Kami hanya sekedar menumpahkan kekesalan...
Jangan semua yang kami katakan kau masukkan dalam hatimu...
Kami tidak ingin membuatmu terluka
Karena dengan itu kami merasa lega dengan semua kepenatan kami

Ketika Masakan yang terhidang dimeja terasa sangat asin...
Sedikit berbohonglah kepada kami
Karena tangan kami sempat terluka untuk membuat masakan itu

Ketika kami melakukan kesalahan, jangan berteriak kepada kami
Kami akan sangat bersedih
Karena kata-kata itu keluar dari mulut orang yang kami cinta

Mengertilah ketika kami sedang datang bulan...
Mungkin kami akan bertingkah sangat aneh
karena memang semua wanita seperti itu

Ketika kami kesulitan dengan suatu hal
Kami mungkin tidak akan meminta bantuanmu
Tapi ketahuilah kalau kami sangat ingin dirimu menawarkan bantuan

Di pagi hari kadang kami berlari kesana-kesini
Semua kami lakukan dengan segenap hati kami
Menyiapkan segala keperluan kalian dan si kecil
Dan sebuah ciuman akan memberikan kekuatan untuk menjalani sepanjang
hari kami

Kami sangat menghargai dan mencintai kalian
Kami akan lakukan apapun untuk membuat kalian bahagia dan selalu ada
untuk kami
Kami tidak akan meminta, walau kadang sedikit kejutan begitu berarti
untuk kami

Kami kadang terlihat kuat, tapi jauh didalam hati kami begitu rapuh
karena itu kami membutuhkan kalian untuk melindungi kami

Kalianlah partner kami dalam kehidupan ini
Kami hanya ingin yang terbaik untuk semua
Bayarlah kami dengan ketulusanmu mendampingi kami

Terima kasih telah mengerti kami

Big hug and kiss


Your lovely partner
--------------------------------------------------------------------------------
( Di copy dari e-mailnya Mifta )

Selasa, 16 Maret 2010

apa kbr hati..?
masih kah ia embun??
merunduk tawaddu dipucuk2 daun..
masih kah ia karang.?
berdiri tegar meghadapi gelombang ujian..??
apa kbr iman ..?
masih kah ia bintang ??
terang benderang menerangi kehidupan..
apa kbr RARA RAHIM..??
dimana pun kamu berada semoga ilahi senantiasa melindungi & menjaga dirimu,hatimu,serta IMANmu....

by Rugbye Saja 17 Maret jam 1:56
--------------------------------------------------------------------------------
Trima kasih tuk sajak cantiknya,,,, sungguh menjadi embun pada hati yang gersang...

Sabtu, 13 Maret 2010

Aku Mencela Jiwaku Tujuh Kali....!!!

Pertama kali : Ketika aku berusaha mengagungkan diriku dengan cara memeras yang
lemah

Kedua kali : Ketika aku berpura-pura pincang didepan orang lumpuh

Ketiga kali : Ketika diberi pilihan, aku memilih yang gampang dibanding yang sulit

Keempat kali : Ketika aku melakukan kesalahan, aku menghibur diriku dengan
kesalahan - kesalahan orang lain

Kelima kali : Ketika aku menjadi lunak karena takut lalu menyalahkan kuat karena
sabar

Keenam kali : Ketika aku mengangkat pakaianku keatas untuk menghindari lumpur
kehidupan

Ketujuh kali : Ketika aku berdiri menyanyikan puji-pujian untuk menyembah Tuhan
dan menganggap itu sabagai kebajikan

-------------------------------------------------------------------------------------
( Ini ku kutip dari tulisan sahabatku di whiteboard waktu kuliah dulu, tulisan ini pun sebenarnya di kutipnya dari sebuah buku yang aku tak tahu apa judul dan siapa penulisnya )

Minggu, 07 Maret 2010

JALAN SUNYI SEORANG PENULIS

"INGAT - ingatlah kalian hai penulis belia : bila kalian memilih jalan sunyi ini maka yang kalian camkan baik-baik adalah terus membaca, terus menulis, terus bekerja dan bersiap hidup miiskin. Bila empat jalan itu kalian terima dengan lapang dada sebagai jalan hidup, niscaya kalian tak akan berfikir untuk bunuh diri secepatnya"

Manifesto ntu adalah manifesto kesunyian disebuah malam yang lapar, dan jalan sunyi adalah jalan kemestian yang dihadapi setiap penulis. Setiap penulis amat sadar akan beban kesunyian yang menggigilkan itu. Ada yang kemudian terbunuh di tengah jalan dan ada juga yang menghindar jauh. Tapi bagi mereka yang sadar memilih jalan kepenulisan, kesunyian bisa semacam jembatan lintasan panjang untuk nereguk limpahan gagasan dan temukan eksistensi diri.....( di kuti dari buku : TUHAN IZINKAN AKU MENJADI PELACUR )

...........................................
Apa memang harus seperti itu jika memilih jalan sebagai penulis, bersiap menerima bahwa harus terus membaca, menulis, bekerja dan bersiap hidup miskin?
Terus membaca, menulis dan bekerja mungkin iya, bagiku itu mutlak dilakukan seorang penulis agar terus dapat mengasa kemampuannya menghasilkan karya - karya berkualitas, tapi bersiap hidup miskin...apakah ini gambaran masa sedan seorang penulis yang hampir pasti? Dan mengapa justru seorarng yang telah menelurkan sebuah karya menuliskan hal ini...?
Bilakah seorang penulis yang memperoleh royalti dari karya mereka, itu diluar dari rencana dan espektasi mereka?

Disebut juga, bahwa keempat hal itu adalah manifesto kesunyian yang merupakan sebuah kemestian.... (betapa malang sang penulis, atau justru akukah yang belum mengerti sirat dari apa yang tersurat ini)
Kesunyian...bagiku kadang begitu menyenangkan, terlebih saat kutau dan ternyata telah menulis bermacam-macam tulisan...Hm, bila begitu...mungkin benarlah adanya jika bagi seorang penulis menjadikan sebuah kesunyian sebagi lintasan panjang untuk mereguk limpahan gagasan dan temukan eksistensi diri...Aku saja yang bukan seorang penulis kadang menemukan berbagai hal-hal baru ( imajinasi )dalam kesendirianku

Bagiku, menulis adalah satu hal yang menyenangkan, aku bisa meluapkan semua rasa dalam tulisan-tulisanku. Aku marasa berhasil bila tulisanku mampu membawa mereka yang membacanya larut dan seolah merasa menjadi bagian dari tulisanku, dan sedih...bila mereka yang membacanya tak merespon apapun.

Selasa, 02 Maret 2010

Tentang Seseorang....

Kemarin kita masih bersama
Menjalani dan menikmati banyak hal dalam perbedaan dan kesamaan
Suatu hal yang tak mudah memang
Walau …………
Saat ini ku tlah jauh melangkah
Meninggalkan rasa tak bertepi
Membebani kisah ini
Dan ku ingat dirimu slalu, sembari
Mengharap waktu tuk berbagi
Walau tak harus nyata dirimu

Semangatmu memberi arti bagiku
Dan ………..
Kuingin ajari aku slalu !
pandu aku slalu !
Melewati dan menjalani sejuta peristiwa
Berbagi suka dan duka, karna
Darimu ku ambil banyak pelajaran
Tentang …………
Perjuangan, pengorbanan, cinta dan kasih sayang

Kau begitu TEGAR walau harus tekor
Kau begitu INDAH walau hanya tuk dipandang tak dipetik
Kau begitu BERARTI walau orang banyak tak mengerti

Walau aku dan kamu tak sempurna
Tapi ………..
Aku bangga padamu, aku hormat padamu dan aku sayang padamu
Bukan karena apa-apa
Karena aku tahu …………….

Akhirnya
Pada- Nya ku minta beri aku kesempatan tuk ceritakan banyak hal lagi padamu
Walau aku harus menunggu kita cerita.
( ku mohonkan mudahkan hidupnya hiasi dengan belai- Mu )

Kisah ini nyata dan harapan ini slalu ada
Untuk ku dan mungkin untuk mu
Tapi pasti bagi ku.

Ahad, 22 Feb 2009


Puisi ini ditulis seseorang untukku, disuatu siang di sebuah kantor...aku duduk di sampingnya, mengamati caranya berfikir tuk temukan kata yang pantas dirangkai menjadi sebuah puisi. Puisi yang mewakili perasaannya untukku.

Hm...perasan itu...
Perasaan yang mestinya diceritakan padaku sejak dulu, bahwa...ia ternyata menyimpan kekaguman padaku, tapi dipendamnya diam-diam karena anggapannya yang salah tentangku, fikirnya aku bersama seseorang, dan seseorang itu adalah seseorang yang dihormatinya...dan, alasan itulah yang trus berputar dikepalanya dan membiarkannya trus menjadi sebuah kebenaran yang tak pernah ia sadari bahwa itu hanyalah sebuah kesalahfahaman belaka...lalu, ia memilih tuk diam, hanya mengagumi tanpa kutahu...

Dan suatu ketika...
Rasa itu akhirnya kuketahui...namun semua itu tak lagi membuatku begitu bahagia, karena pengakuan itu terlontar, saat ia tak kan bisa termiliki lagi meski akupun mengaguminya...karena ia telah memilih sosok lain tuk menemaninya berjalan menyusuri jalan cinta dalam ikatan sakral nan suci bagi para pecinta...dan aku...hanya bisa kuyuh dalam pilu...menatapnya lekat, membuatkan puisi cinta untukku...