Minggu, 22 Agustus 2010

Hikmah dibalik hayalku

"Astagfirullah"
Buru-buru kumenyadarkan diri meski sebenarnya aku sendiri yakin bahwa sejak tadi aku sadar sesadar-sadarnya.

Hugh,,,setelah menyelesaikan siaran "Just Alvin" perasaanku tiba-tiba tak enak, perasaan seperti ini sering sekali kualami, perasaan yang mungkin juga mirip sebagai firasat atau bahkan untuk sebagian orang mengenal dan menyebut ini firasat. Tapi aku sendiri belum cukup peka untuk mengenali hal-hal yang datang pada diriku meski telah beberapa kali kualami, kadang tebakanku tentang perasaan atau firasatku memang menjadi nyata, tapi kadang pula tidak, bahkan sering kali hanya sebagai perwujudan imajinasiku saja akibat perasaan aneh yang tiba-tiba muncul didada.

"Lanjut ya ceritanya......"

Saat aku merasa ada yang tidak beres denganku, akupun membaringkan diri di ranjang, di kamarku. Mataku mengikuti beberapa nyamuk yang terbang diatas kepalaku, dan...kutepuki, beberapa nyamuk mati ditanganku. Sesaat kemudian aku terdiam memandangi langit-langit kamarku, lalu kemudian memandangi jemari kakiku.

Entah apa yang kufikirkan, atau mungkin hanya sekedar hayalan saja ya..???
Aku melihat diriku tengah terbaring disebuah rumah sakit, kemudian sehelai kain ditarik dari ujung kaki ke ujung kepalaku untuk menutupi sekujur tubuhku.

Astagfirullah....beberapa kali kuulang beristigfar dan duduk di tepi ranjang.
Aku tak tertidur, mataku masih terbuka, aku juga belum mengantuk, lalu mengapa terlintas dan hampir nyata hal itu kulihat ? Atau aku hanya menghayal ?

Hm....untuk beberapa saat aku takut membayangkan hal yang baru saja kulihat.
Aku belum mau mati....masih banyak yang harus kuperbaiki, aku masih perlu dan ingin sekali bertaubat agar kelak saat aku harus kembali aku sudah siap dan ikhlas. Amin ya Rabb.

Kadang aku merasa, hayalanku terlalu berlebihan. Fiuh !!!
Tapi kadang aku mengambil hikmah justru dari hayalan itu. Ya...meski aku tahu dan memahami bahwa tak baik memelihara hayal dalam hidup, khawatir hanya akan membuat malas, itu kata ustadz di pesantren dulu....

Benar juga sih ! tapi memang benar koq ! agama yang bilang begitu ! [debat sendiri...xixixi]

hayalan memang beda dengan cita-cita, impian, imajinasi. Untuk beberapa orang ada yang menyamakannya sehingga mereka kadang protes berat saat dilarang tuk banyak menghayal, karena menurutnya mereka tengah dibatasi untuk bercita-cita. Jika tak bisa membedakan...mungkin berakibat tak baik, contohnya ada berapa banyak orang yang cukup senang dengan hayalan saja dan malas bekerja karena terlalu asyik memikirkan hayalan semata.

Tapi yang pasti, apa yang baru saja terlintas dibenakku saat rehat sejenak ditempat tidur bukanlah cita-citaku, walaupun kita semua pasti akan mengalami hal itu.
Ambil hikmahnya....kumpulkan bekal sebanyak mungkin, untuk dibawa pulang kembali pada-Nya.

Kamis, 19 Agustus 2010

Searching.....but get nothing

Siang ini, entah mengapa suasana kantor tak begitu menyenangkan.
Sepi, seolah hanya beberapa orang saja yang hadir
Hening, sepertinya tak ada tugas yang mesti di selesaikan
Bosan,,, kudatangi satu demi satu ruang di kantor ini dan...hugh...sama saja !!! tak ada yang menarik perhatianku

Kusandarkan tubuhku pada kursi sambil mengutak atik laptop didepanku. facebook, chatting, main game, baca blog, hm... sepertinya belum mampu mengembalikan semangatku yang sejak pagi tadi hilang entah kemana.
Lalu...kulanjutkan lagi menyelesaikan tugasku, dan...selesai !!!

Bulan ini Ramadhan, aku tak ingin menyia-nyiakan siang ini begitu saja. kuambil qur'an kecil dari dalam laciku. Kubaca kalamullah dengan suara setengah berbisik. Alhamdullillah selesai satu juz.

Kembali kumemandang sekitar, ada yang tengah serius didepan komputer, hm...serius sekali, tapi apa benar kerja atau justru asyik main game, ada yang melayani konsumen di kasir, dishowroom ada juga yang sibuk lalu - lalang saja.
Akh....kucondongkan tubuh sedikit kearah depan mengubah posisi sedikit lebih dekat dengan laptopku. Kumainkan jemariku diatas tuts...mencari sesuatu yang mungkin bisa menginspirasiku, menyemangatiku atau menghiburku, tapi sama saja...semua yang kulihat, kubaca dan kurasa tak merubah moodku :'(

Lalu kucoba tuk menulis apa saja yang bisa kutulis, namun hasilnya, blank !!!
Setengah mati kuberkonsentrasi di depan laptop tapi tak satupun terlintas dibenakku untuk bisa kujadikan bahan tulisan.

Hanya ini, curahan rasa tak penting yang kuposting di blogku

Rabu, 18 Agustus 2010

Too Late Love

Kerinduan menggiring langkahku menapak altar cintamu
Demi pengakuan terindah yang telah lama mengusik rasa

Namun kidung cinta yang kulantunkan untukmu...
Kini berubah senyap
Dan syair - syairnya terasa seperti sebuah elegi
Karena kesetiaanku menunjuk satu nama
Yang kini terukir diatas sebuah nisan

Sesal membawaku kesini
Ketempat yang tak ingin kudatangi
Demi setangkai mawar yang tak pernah kau lihat
karena aku hanya menyimpannya disisi nisanmu

Derita menuntunku kesini
Ketempat duka dan air mata tertumpah
Demi sebuah cinta yang tak pernah kau tahu
Karena aku baru mengakuinya setelah kau terlelap
Dalam keabadian dekapan tuhan

Dan mereka, hantu - hantu kuburan
Menertawakanku yang tersungkur oleh penyesalan
Dan mereka, malaikat - malaikat kuburan
Mengusirku karena mengusik heningmu
Dengan sedu sedanku

Rabu, 11 Agustus 2010

Damn Weakness

"Weakness" membuatku takut, stres, dan selalu berfikir negatif.
Bodoh...aku membencinya, tak menyukainya, tapi untuk beberapa kali aku tak bisa menolak, meski hati terlampau muak.

sering kali aku menghitung hari, sering kali pula hari itu tak terhitung lagi bahkan tak menemukan seseuatu yang kucari meski telah kusiakan waktu mengamati deret angka di depan kalender.

aku lelah,
benarkah aku lelah...???
aku sendiri belum tahu pasti jawabnya.
hatiku mungkin merintih, namum "weakness" kadang membuatku tersenyum, meski setelah itu amarah kembali membuncah.

aku membenci,
tak tahu siapa yang pantas ku benci, tapi hampir pasti aku sangat membenci diriku sendiri saat tak mampu mengendalikannya.

aku menyesal,
bisakah ini dikatakan menyesal...???
padahal aku harus berkali - kali marah dan membenci sesering aku terjebak "weakness"

aku menagis,
berartikah itu semua...???
saat aku tertunduk rapuh dan memohon ampun, lalu kembali...ritual ini ku ulang berkali-kali
apakah aku benar-benar menagis...???
aku belum tahu pasti jawabnya, meski bisa kupastikan saat aku menangis air mataku tumpah tak terbendung

berapa kali kupaksakan diri tuk berlari, pergi....untuk sebuah ketenangan dan kebenaran
ini sungguh rumit, teramat sangat rumit
namun aku masih terus mencoba
ditengah kekayinanku yang juga mulai melemah

Bantu aku, diriku.....!!!