Rabu, 16 Februari 2011

Carut Marut Bangsaku

Sebenarnya geli juga nulis hal yang berbau politik, ntar di anggap sok tau lagi. Gimana nggak....!!! aku aja yang nonton berita malas, baca koran jarang, ngikutin perkembangan politik-hukum di Indonesia seadanya, ech...malah sok corat coret tentang ini.

Tapi gemas juga, ngeliat keadaan yang menurut pandangan awamku "nggak ada penyelesaian yang pasti" ditengah permasalahan yang datang silih berganti menyapa negeri tercinta ini.

Banyak hal yang membuat aku miris....
Bencana nggak ada habis-habisnya, yah mungkin untuk masalah ini tidak bisa terlepas dari reaksi alam yang mengganas akibat pengrusakan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri. Global warming, issue yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan dan coba dicarikan solusinya diseluruh belahan dunia. Dunia panik seiring bencana muncul dimana-mana. Hm...tapi gimana soal kerusakan lingkungan akibat industri yang tidak terencana dan dianggap sebagai bencana alam ? Hohoho...itu lain lagi kali yach.

Kemiskinan, yang katanya sudah mengalami penurunan, tapi toch masih banyak pemberitaan dimedia cetak maupun elektronik perihal kemiskinan yang belum tersentuh oleh pemerintah. Berbagai macam keluhan muncul, biaya rumah sakit mahallah, pendidikan cuma buat orang-orang berduit, cari kerja susah, dan lain lain dech cerita tentang ketidakmampuan masyarakat kita.

Politik, hm...ini yang tidak terlalu aku mengerti. Yang jelas ada rasa jenuh, gemas, dan lucu kalau lagi nonton para wakil rakyat berdebat. Segala macam teori, pendapat dan analisa dipaparkan, wuih...serasa pengen jadi politisi juga jadinya. Tapi bisa nggak sih ?

Suka bosan juga ngeliat segala sesuatunya di masuk-masukin ke politik demi kepentingan golongan, partai atau apalah namanya. Katanya mau berantas korupsi, tapi gimana bisa kalo hampir semua elemen yang terkait malah ikut bermain di dalamnya. Yang ada malah kasusnya nggak di proses, kalaupun di proses ya di perlambat, di belok-belokin kiri-kanan nggak jelas, buntut-buntutnya kabur, hilang, lenyap, kasus ditutup. Selesai. (itu sih versi yang aku tonton di TV yach)

Koruptor yang jelas-jelas merugikan negara sekian milyar sampai bertrilyun-trilyun, dihukum tidak sesuai dengan besar kesalahan dan kerugian akibat perbuatannya, di denda ala kadarnya. Ada juga koruptor masuk buih, tapi ya itu...fasilitasnya bak hotel, bisa perawatan di LP, jalan-jalan ke luar negeri juga bisa tuh. Sementara nenek yang mencuri asam karena kelaparan dihukum setegas-tegasnya. Kata sebagaian pakar yang aku dengar di TV hukum di Indonesia diibaratkan "tajam kebawah tumpul keatas". Hufft....Hukum di Indonesia masih bisa di percaya nggak sih ? Nggak tau dech, no komen...
Belum lagi kasus-kasus lainnya. Pajak, Century, penyelewengan inilah-itulah. Kita sih berharap semuanya dapat di selesaikan dengan baik dan benar sesuai hukum yang berlaku.

Yang lain masih dalam proses, eh ada lagi tuh masalah SARA. Ini juga salah satu yang bikin geram nich, aliran Ahmadiyah....baca kitab apa sih mereka, ngakunya Islam tapi tidak mengakui Muhammad sebagai Nabi, Bilangnya Islam tapi mengubah isi ayat suci Al-Qur'an. Itukan sudah menyimpang baget. Tidak perlu ditolelir. Bubarkan saja !!! Tidak usah ada istilah dialog, agama tidak bisa ditawar-tawar. Kalau masih mau tetap ada di Indonesia, jangan pakai payung agama Islam untuk menyebarkan aliran sesat itu, bikin murka Allah saja, sudah tahu salah, malah berkilah. Aku bilang sih mereka pendek akal, tidak memahami agama secara kaffah biktinya mau saja percaya sama si Gulam Achmad. Pemerintah harus tegas dong !!! Ormas-ormas bertindak anarkis terhadap kelompok Ahmadiyah ya karena mereka menilai pemerintah kurang tegas kepada kelompok yang jelas-jelas menyimpang dari ajaran agama yang sebenarnya.

Nggak berapa lama kemudian...ada lagi yang iseng ngambil kain kafan dan jasad bayi dalam kubur. Buat apa sih? Ada - ada aja dech. Ada beberapa persepsi yang muncul, sebagaian berpendapat itu adalah ulah orang yang sedang menjalani ritual ilmu hitam, yang lain berpendapat, itu hanyalah salah satu cara untuk mengalihkan issue yang lagi hangat-hangatnya dibicirakan, apa lagi kalau bukan masalah century dan permasalahan para elit bangsa ini.
When it's over...???

Hm...pengen dech rasanya liat negeri tercinta ini aman, damai, sejahtera seperti dulu lagi. Pengen dech benar-benar merasakan dan mengatakan bahwa bangsi ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang kaya, bangsa yang kuat, bangsa yang aman, bangsa yang berdaulat.

Harapan itu pasti ada dan selalu ada, dan telah dititipkan ke pundak para pemimpin bangsa ini agar dapat diwujudkan hari ini, besok dan selamanya. Amin.

Aku yakin. Mereka pasti mengerti apa yang tengah terjadi di negeri ini.
Mereka pasti memahami apa yang rakyat Indonesia inginkan.
Dan.. mereka pasti tahu apa yang terbaik untuk negeri tercinta Indonesia.

Dipundakmu kami titipkan, wahai petinggi bangsaku.
Jangan buat kami kecewa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar