Sabtu, 11 Februari 2012

*Kamu SALAH

Niat baik memang tak selamanya dinilai dan anggap baik. Betapapun usaha itu dilakukan dengan kesungguhan dan tulus tetap saja tak berarti apa - apa jika *kamu (baca: kalian) hanya memandang dari sisi yang berbeda, dari sudut pandang yang salah, dari anggapan yang keliru dan dari prasangka yang tak benar.

*Kamu hanya memandang dari sudut terluar tapi menyimpulkannya secara keseluruhan. Maaf... *kamu salah. kesalahan terbesar dari sebuah pemikiran yang sangat dangkal.

Apa yang kami lakukan adalah atas nama profesionalisme dan mengusung mimpi dan cita - cita kita bersama. Kemudian semuanya diwujudkan dalam perubahan dari segala hal yang dianggap perlu untuk dirubah, kami merubah untuk kebaikan, kebaikan kita bersama, kesejahteraan kita bersama, untuk KITA, tapi sayangnya *kamu tak mengerti. Yang kamu lihat hanya segelintir dan mati2an membeci lalu menganggap itu adalah sebuah penyimpangan.

Manusia. Memang cenderung gampang menilai, menyalahkan, menuduh. Dan seperti itulah yang *kamu lakukan.

Dengar dan jawablah pertanyaan ini
1. Tahukah *kamu persoalaan yang sesungguhnya? Yang sesungguhnya? Tak ada kebohongan dan kemunafikan yang   bersembunyi dan disembunyikan di belakang?

2. Jika seandainya semua telah jelas sejelas - jelasnya, apa yang akan *kamu lakukuan bila *kamu berada diposisi kami dengan kondisi seperti itu?

3. Apa yang *kamu rasakan bila *kamu hanya dianggap sebagai tameng dari segala permalahan?

4. Sanggupkah dan bersediakah *kamu diserahi tanggung jawab untuk mengurus dan menyelesaikan setumpuk persoalan yang tak mudah dan kesemua permasalahan itu sama sekali tak ada hubungannya dengan *kamu?

5. Apa yang telah *kamu fikirkan, rencanakan dan lakukan untuk mempertahankan dan meneruskan apa yang telah di raih sekarang?

6. Seberapa banyak waktu, fikiran dan tenaga yang *kamu berikan untuk apa yang telah kita raih saat ini?

7. Apa yang berhasil *kamu rubah dari kesalahan lalu? Tak ada kah? Owh...Atau jangan-jangan *kamu sendiri tak pernah sadar bahwa dulu telah terjadi kekeliruan dan keselahan yang cukup prinsip.

8. Prestasi apa yang telah kau toreh, sehingga *kamu memantaskan diri untuk menilai dan mengatakan kami keliru.

9. Indikasi apa yang *kamu lihat dari gelagat kami yang memantapkanmu untuk memojokkan kami dan berkata "kami salah", "telah terjadi penyimpangan" dan lain hal dari segala pemikiran dan anggapan *kamu yang sungguh keliru?

Seribu pertanyaan mungkin tak akan membuat *kamu sadar bahwa sesungguhnya selama ini kami hanya bermodal ikhlas selama menjalani dan mengemban tugas berat ini. Tapi satu pertanyaan mungkin juga cukup bagi *kamu untuk mengerti dan tak buru-buru berfikir negatif tentang kami. Atau mungkin juga *kamu tak butuh pertanyaan apapun untuk bisa mengerti apa yang selama ini kami lakukan dan usahan, tapi untuk hal ini akan sangat sulit untuk *kamu kan?!

Semua terserah *kamu saja...Jika kami salah tentu *kamu bisa berbuat lebih benar dan membenarkan semuanya.
Dan jika ternyata *kamu yang salah, kelak *kamu akan sadar sendiri, akan menyesal tapi mungkin semua sudah terlambat. Bukankah penyesalan selalu berdiri paling belakang?

Jadilah orang yang punya prinsip. jangan munafik. Jangan terlalu pandai memutar kata untuk menyelamatkan posisi diri sendiri sebab suatu ketika kata - katamu sendirilah yang mungkin akan menghancurkanmu. Kemunafikanmu sendirilah yang bisa saja membuatmu tak lagi bisa dipercaya. Dan Sikapmu yang plin - plan akan membuatmu kehilangan kesempatan baik.

Cernalah dulu. Selamilah dulu lebih dalam sebelum memutuskan karena apa yang kau dengar belum tentu terdengar seperti itu, bahkan apa yang *kamu lihat belum tentu terlihat seperti yang terlihat. Karena...segala sesuatu yang terjadi dan dijadikan berawal dari sebuah alasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar