Kamis, 03 September 2009

AKU HANYA SEBUAH REALITA HIDUP

Pekik suara tawa
Menggema disetiap ruang bangunan megah
Diujung gang itu

Pesta, rupanya ada pesta disana
Lihatlah perempuan-perempuan itu
Yang membungkus diri dengan kilauan permata
Dan itu, laki-laki yang memepercayakan wibawanya
Dibalik jas dan dasi

Merekalah manusia-manusia yang mengaggap diri sempurna
Memiliki semua yang perlu dimiliki
Merasakan semua yang ingin dirasakan
Meski harus membayar mahal
Dan mempertaruhkan kehormatan diri

Lihatlah….
Mereka mengukuhkan kesempurnaan itu
Dengan menubrukkan gelas-gelas champagne
Dibawah lampu-lampu kekayaan

Ssstt… ada isak pilu
Diseberang pagar bangunan megah diujung gang itu
Mengapa ada tangis saat pesta baru dimulai, tanyaku…..

Bukan….mereka bukan bagian dari manusia-manusia berkilau di pesta itu
Lihatlah….bajunya kotor dan sobek
Mereka datang dari tempat kumuh
Membawa segala kekurangan dan kelemahan dipundak mereka
Menengadah pada kemakmuran agar diberi secuil kecukupan
Untuk dapat bertahan hingga esok hari
Dan lihat….
Jari-jari kurus yang merangkul perut-perut lapar mereka
Kasihan….betapa dekatnya mereka dengan derita

Tidak adakah orang-orang di pesta itu yang mendengar isak pilu sang pengemis?
Mereka mungkin mendengarnya, tapi tak mau peduli
Mereka mungkin melihatnya, tapi tak mau menoleh
Mereka bahkan tak memberi sepotong roti untuk ditelan
Dan segelas air untuk diteguk
Mereka memilih membuang sisa makanan di tong sampah
Daripada menyedekahkannya pada pengemis jalanan
Astaga….seperti itukah nurani dibalik pribadi yang menyelimuti diri
Dengan kesempurnaan hidup

Aku terdiam, tak melakukan apa-apa
Hanya memandang dari dua sisi kehidupan
Karena aku hanyalah sebuah kenyataan, akulah realita hidup
Berdiri ditengah curamnya kesenjangan antara kecukupan dan kekurangan
Memberi kemewahan pada mereka yang bergelimang harta
Memberi derita bagi mereka yang miskin
Tapi aku juga dapat berwujud ujian bagi mereka yang kuat dan lemah

Ada yang bersyukur karenaku
Ada yang bijaksana padaku
Ada yang menyesaliku
Ada juga yang mencaci diriku
Itulah aku….terkadang dipuja dan di persalahkan
Ketahuilah ….aku hanya bagian dari takdir Tuhan
Atas segala usaha dan doa manusia pada-Nya

Aku (Rabu Mei, 03 2006 : 01.07am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar