Selasa, 25 Agustus 2009

CINTA SEGITIGA YANG DEWASA....?

" Saya suka ceritanya, cinta segitiganya begitu dewasa....." Penggal kalimat itu kudengar saat santap malam sambil nonton sinetron PARA PENCARI TUHAN Jilid 3. Sempat bertanya dalam hati..Cinta segitiga yang dewasa..? Adakah ? Seperti apa ?

Kulanjutkan santap malamku, kali ini lebih pelan...Sesaat kumengenang diriku dan kisahku. Kisah yang tadinya ingin kusimpan sendiri dalam tumpukan rasa bersalah dan penyesalanku, tapi ternyata harus kuingat kembali dan kuceritakan padanya, pada sebuah moment yang tak disengaja.

Pagi itu, sahabat sekaligus atasanku di kantor masuk keruanganku sambil berbicara dengan seseorang lewat ponselnya, aku sendiri sibuk menyiapkan materi untuk Meeting pagi itu sambil sesekali nguping pembicaraan sahabat sekaligus atasanku itu dan menebak-nebak dengan siapa dia berbicara. Dan..Lalu..sahabatku menyodorkan Handphonennya padaku. Kenapa...? Tanyaku, dia hanya tertawa dan terus menyodorkan Handphonya didepan hidungku. Aku tahu seseorang yang diajaknya berbicara sedari tadi pasti "Dia" Pria Jangkung Dengan Rambut Sebahu, laki-laki yang dulu pernah menjadi bagian hidupku dan kisahnya kusimpan rapi pada sisi lain hatiku yang merana. Akh..., andai saja kau tahu rasanya saat harus mengenang dan berbicara langsung dengannya...bisikku dalam hati. Kenapa semua hal yang berhubungan dengannya selalu kau tanggapi berlebihan...fikirku lagi.

Tak ingin mendengar ocehan sahabatku lebih lama, akhirnya kuraih handphone dan "Ya.. halo.." ujarku dengan nada dan gaya yang kubuat seindah mungkin, dan...lalu..(bla..bla..bla..) we talk much.

Entah akukah yang terbawa emosi atau dia yang...sehingga kami kembali berbicara tentang kisah lalu yang pilu, pilu untukku dan untuknya. Saat itu dia baru tahu kalau ternyata aku juga menyayanginya, aku menunggu sesuai dengan janji yang diucapkan padaku, dia baru tahu kalau aku marah dan malu saat dia dan seluruh isi sekolah meneriakiku, dia baru tahu kalau aku menyimpan sedih ini selama bertahun-tahun saat mendengarnya memilih wanita lain untuk dinikahinya. Ya..kami tak sempat memanjakan rasa dalam satu tali kasih yang sempurna, karena miss understanding...dia menganggap aku menolaknya, tak menghendakinya..sementara aku...aku menyayangnya, menunggunya. Saat itu kembali ku tersadar, betapa aku melukai perasaannya dengan diamku, betapa aku menyiksanya dengan berpura-pura tak perduli padanya. Sorry...

Malam itu...penggal kalimat yang kudengar lewat TV kembali mengingatkanku tentang sakit ini. Pandanganku perlahan mengabur, dan...kusapu air yang menetes dipipi, air yang membuat sesaat pandanganku mengabur. Mengapa...selalu saja hati ini pilu bila mengenangmu. Kita bercerita banyak tentang rasa yang tlah kita anggap menyakitkan ini..dan lalu masing-masing kita mengakui rasa itu masih milik kita, masih kita simpan, dan masih berharap kita bisa kembali bersama. Kita sempat berharap untuk saling memiliki padahal masing-masing kita tak lagi sendiri. Apalagi dia, telah merajut hidup dalam biduk rumah tangga. Mungkinkah...perjumpaan yang tak disengaja dan cenderung tak wajar ini di anggap sebagai cinta segita tiga...Mungkinkan kebesaran hatiku tuk melepasnya dan tak menurutkan emosi tuk kembali bersama ditengah situasi yang serba salah ini dianggap dewasa...Haruskah begini saja...merasakan segala cinta dan perhatiannya tapi tidak untuk dimiliki. Haruskah begini saja...mengikhlaskan segalanya dan mengorbankan kesamaan rasa yang kini baru jelas terungkap. Mungkinkan rangkaian kisah ini bisa disebut sebagai cinta segitiga yang dewasa...

Disaat yang kurang tepat bertemu dengan orang yang tepat...seperti itulah gambaran saat perjumpaan yang tak disengaja pada suatu pagi lewat singal-singal telpon.

Sekali lagi...tangis ini tak tertahankan saat menegang dirinya dan segala kisah tentangny. Ku mohonkan maafku lewat derai tangis. Mungkin dengan menagis semuanya terasa plong, dengan menangis kurasakan betapa bersalahnya aku, dengan menangis kurasakan karma atas lakuku sendiri. Dengan menangis kusadari aku masih merindu, dengan menangis kutahu aku masih menginginkanmu, kunikmati cintaku ditiap titik pilu airmata...Mendengarmu terisak...kurasakan kau masih sangat mencintaiku, kurasakan sesalmu, kurasakan sanjungan dan pujian manismu, kurasakan semuanya...

Tapi semuanya hanya untuk dikenang...

(Cinta segitiga yang dewasa, edisi Men in life )

1 komentar:

  1. ' SELAMAT DATANG DI TOKO ONLINE OBAT HERBAL "
    ' CLINIK CHUAN "
    Call 082243627277 BBM 2608A38B

    OBAT ABORSI TUNTAS
    OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN
    OBAT TELAT BULAN JUAL SEGALA PRODUK OBAT KUAT 081329492555 www.pusatviagra.com

    BalasHapus