Inilah syair yang bersembunyi dibalik bibir sang pujangga, diukir indah dengan ujung penanya dan dipersembahkan untukmu dengan segala ketulusan hati.
TINGGALKAN AKU, CINTAKU
Aku masih disini
Berdiri diantara ketegaran dan kerapuhan hati
Menatap bayang lalu yang tak ingin kulihat
Berdiri diantara ketegaran dan kerapuhan hati
Menatap bayang lalu yang tak ingin kulihat
Ketika cinta memasung hatiku
Pada lelaki yang menodai mataku dengan pesonanya
Pada lelaki yang menodai mataku dengan pesonanya
Dan saat aku sadar
Jejak bayangnya melangkah, menjauh dariku
Jejak bayangnya melangkah, menjauh dariku
Tak ada yang tertinggal kecuali bisik lara berbalut pilu
Tak ada yang tersisa kecuali darah diatas luka yang basah
Dan aku berdiri tepat diantara cinta dan derita
Tak ada yang tersisa kecuali darah diatas luka yang basah
Dan aku berdiri tepat diantara cinta dan derita
Bibirku memaki namun jiwaku memuja
Mataku mengubur jasadnya dalam pejaman kelam
Namun ingatanku membangkitkan ruhnya dalam kerinduan
Batinku meringis namun hatiku menikmati tiap sayat kepedihan
Mataku mengubur jasadnya dalam pejaman kelam
Namun ingatanku membangkitkan ruhnya dalam kerinduan
Batinku meringis namun hatiku menikmati tiap sayat kepedihan
Jiwaku merana, menyeru…diambang kebimbangan
Tinggalkan aku, cintaku
Karena lelaki itu telah memalingkan wajah dariku
Dan tak ada keajaiban yang mengantarnya pulang padaku
Sebab kharismanya hanyalah ilusi yang mengusik simpatiku
Karena lelaki itu telah memalingkan wajah dariku
Dan tak ada keajaiban yang mengantarnya pulang padaku
Sebab kharismanya hanyalah ilusi yang mengusik simpatiku
Tinggalkan aku, cintaku
Karena jiwaku tak menghendaki penantian yang sia-sia
Dan ragaku membutuhkan pelukan nyata
Karena jiwaku tak menghendaki penantian yang sia-sia
Dan ragaku membutuhkan pelukan nyata
Demi Tuhan
Tinggalkan aku, cintaku
Agar hatiku dapat memberikan nama kebijaksanaan
Atas segala kebaikan dan keburukan yang mengiringi
Sepenggal kisahku dan kisahnya
Tinggalkan aku, cintaku
Agar hatiku dapat memberikan nama kebijaksanaan
Atas segala kebaikan dan keburukan yang mengiringi
Sepenggal kisahku dan kisahnya
Laksana pepohonan yang meranggas
BalasHapusjiwamu kering menanti setitik asa
kau inginkannya pergi, namun juga tidak
kau inginkannya ada, namun juga enggan
sebongkah batu seakan menghempaskan jiwamu dari raga yang menanti peluk hangat
raib harap entah kemana
engkau terperangkap dalam labirin
terhempas dalam nelangsa
sungguh kawan,
saat engkau merintih tuk ditinggal oleh cintamu
saat itu sisi lainmu mendamba dekap erat cintanya
yang melambungkanmu dalam nuansa cinta yg menggelorakanmu
yang mendamaikanmu dalam bingkai kasih sayang
yang menyanjungmu dalam desah nafas yg berirama cinta
hhhhmmmmmmmmmm
btw I give two thumbs up for ur poetry
Thank you aryanti :)
HapusYou wrote something awesome too